Rabu, 27 Oktober 2010

OPERATOR-OPERATOR DALAM JAVA

Obyektif :



1. Memahami tentang operator-operator (aritmatic, logical, relational, assigment, bitwise)

2. Dapat membuat program sederhana dengan menggunakan operator- operator




STATEMENT DAN IDENTIFIER


1. Statement

Bentuk statement atau pernyataan dalam satu program di Java adalah sebagai berikut :

Int i=1;

String teman = “Iman Rochdilianto”;

import java.awt.Font;

System.out.println(“Selamat Datang “ + teman + “di Praktikum SBP”);

pegawai.tetap=true;

total= a + b + c + d + e;


Setiap statement selalu diakhiri dengan titik koma (;)

Blok adalah 2 tanda kurung kurawal ({}) yang menyatukan statemen


{


x = x + 1;

y = y * 3;



}


Java memperbolehkan spasi dalam jumlah berapa saja (Spasi, tab, baris baru)

class Hello


{


public static void main(String args[])


{


System.out.println(“Hello World”);


}


}


bisa ditulis dalam bentuk seperti dibawah ini :


class Hello ( public static void main(String args[]) {

System.out.println(“Hello World!”); } }


2. Identifier

Dalam Java, identifier adalah nama yang diberikan untuk variable, class, atau method. Identifier boleh dimulai dengan huruf, underscore(_) atau tanda dollat($). Identifier adalah case sensitive(membedakan huruf besar/kecil) dan tak ada batas maksimum.

Contoh :

username user_name

_sys_var1

$change



Variabel dan Tipe Data


1. Variabel

Variabel adalah suatu item dari data yang diberi nama identifikasi(identifier), variable dapat diartikan lokasi di dalam memori yang mana suatu nilai(value) dapat disimpan.


2. Tipe Data

Java membagi tipe data menjadi 2 bagian :

(1) Tipe data primitive

Keyword
Size
Range

Bilangan Integer

Byte
8 bits
-128 s/d 127

Short
16 bits
-32768 s/d 32767

Int
32 bits
-2.147.483.648 s/d 2.147.483.647

Long
64 bits
9223372036854775808 s/d

9223372036854775808

Bilangan Real

Float
32 bits
Single Precision

Double
64 bits
Double Precision

Tipe Data Lain

Char
16 bits
Single Characte

Boolean
True
false
Nilai Boolean


Contoh cara pendeklarasian dan inisialisasi tipe data primitive sebagai berikut :

char ch; // deklarasi variable

ch = “R’; // inisialisasi variable

char ch1= “S”; // delarasi dan inisialisasi variable

int x,y,z; // deklarasi 3 variabel integer boolean tetap= true;


(2) Tipe data reference

Reference adalah pointer ke tipe data atau penyimpan alamat data. Terdapat tiga data reference yaitu : array, class, dan interface (mengenai tipe data reference akan diuraikan dalam bab selanjutnya)

Komentar

Berikut cara menyisipkan komentar pada program

class Hello

{ // kalimat ini adalah komentar


// yang tak akan dieksekusi


public static void main(String args[])


{


System.out.println(“Hello World!”);


}


/* Kalimat ini adalah komentar Yang tidak akan dieksekusi */


}


Literal

Karakter literal adalah karakter yang ditulis diantara kutip tunggal :

‘r’,’#’,’14’ dan sebagainya. Karakter ini disimpan sebagai 16 bit Unicode Characters. Berikut daftar special kode yang merepresentasikan karakter- karakter yang tidak dapat di print(non-printable characters)


Escape
Meaning

\n
Newline

\t
Tab

\b
Backspace

\r
Carriage Return

\f
Formfeed

\\
Backslash

\’
Single Quote

\”
Double Quote

\ddd
Octal


\xdd
Hexadecimal

\udddd
Unicode Character


Contoh :

“Trade Mark dari Java \u212”

Hasil output diatas adalah :

Trade Mark dari Java ™


Operator dan Ekspresi

Ekspresi : adalah statement yang mengembalikan suatu nilai
Operator : suatu symbol yang biasanya digunakan dalam ekspresi


Operator Aritmatika

Operator
Meaning
Example

+
Addition
3 + 4

-
Substraction
5 – 7

*
Multiplication
5 * 5

/
Division
14 / 7

%
Modulus
20 % 7








Contoh :

// Nama File Aritmatika.java

class Aritmatika {

public static void main(String args[]){


short x = 10’


int y = 4;


float a = 12.5f;


float b = 7f;


System.out.println(“X = “ + x + “, Y = “ +y);

System.out.println(“X +Y = “ + (x +y));
System.out.println(“X -Y = “ +(x-y));
System.out.println(“X / Y = “ +(x/y));
System.out.println(“X % Y = “ +(x%y));


System.out.println(“A = “ + a + “, B = “ +b);
System.out.println(“A / B = “ + (a / b));
}


}


Lebih jauh dengan Assignment

Variabel assignment adalah suatu bentuk ekspresi :

x = y = z = 0;

pada contoh diatas variable x,y,z bernilai 0.


Assignment Operator

Ekspression
Meaning

x += y
x = x + y

x -= y
X = x – y

x *= y
x = x * y

x /= y
x = x / y


Operator Perbandingan

Java mempunyai beberapa ekspresi untuk menguji hasil suatu perbandingan :

Operator
Meaning
Example

==
Equal
x== 3

!=
Not Equal
x != 3

< Less Than x < 3 >
Greater Than
x > 3

<= Less Than Or Equal To x < = 3 >=
Greater Than Or Equal To
x > = 3


Copyright © 2010, iLab Universitas Gunadarma

KONSEP OBJEK ORIENTASI PROGRAM

Obyektif :

1. Mengerti maksud inheritance

2. Mengerti dan memahami encapsulation

3. Mengerti dan dapat menjelaskan mengenai polymorphism

4. Dapat membuat program paling sederhana dari java




Pengenalan Java

Apa itu Java ?

Java adalah salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP- Object Oriented Programming). Paradigma OOP menyelesaikan masalah dengan merepresentasikan masalah ke model objek.


Keutamaan Java disbanding bahasa pemrograman lain:

- Cross platform, dengan adanya Java Virtual Machine(JVM)

- Pengembangannya didukung oleh programmer secara luas

- Automatic Garbage Collection, membebaskan programmer dari tugas manajemen memori
Pemrograman Berorientasi Obyek (OOP)



Pemisalan Objek dalam OOP

Objek-objek dalam dunia nyata, mempunyai 2 karakteristik khusus : Status dan Perilaku. Contohnya, sepeda punya status(jumlah gir, jumlah pedal, dua buah ban) dan perilaku(mengerem, mempercepat, ubah gir). Bahasa yang berorientasi pada objek pun mempunyai karakteristik yang sama dengan objek-objek di dunia nyata. Yaitu status yang dalam bahasa pemrograman biasanya disimpan sebagai Variabel dan perilaku yang diimplementasikan sebagai Method.

Karakteristik OOP

1. Enkapsulasi(Pembungkusan)

Enkapsulasi adalah pelindung program dan data yang sedang diolah. Enkapsulasi mendefinisikan perilaku dan melindungi program dan data agar tidak diakses secara sembarangan oleh program lain. Dalam Java, dasar enkapsulasi adalah class. Anda membuat suatu class yang menyatakan bahwa variable atau method sebuah class tidak dapat diakses oleh class lain dengan menjadikan class tersebut private, atau menjadikan class tersebut protected – yaitu hanya bisa diakses oleh turunannya, atau menjadikan class tersebut public – yaitu bisa diakses oleh sembarang class.


2. Inheritansi
Objek-objek yang berada di sekitar kita adalah objek-objek yang saling terhubung secara hirarkis. Misalnya :




Lingkaran dan Bujur Sangkar adalah turunan dari bentuk 2D dan

Bentuk 2D adalah turunan dari Objek Gambar Lingkaran dan Bujur Sangkar mewarisi(inherit) sifat-sifat dari bentuk 2D, juga mewarisi sifat-sifat dari objek gambar Lingkaran dan Bujur Sangkar dapat dikatakan subclass dari bentuk 2D. Bentuk 3D adalah superclass dari Bola dan Piramida, dan seterusnya.


3. Polimorfisme

Walaupun Lingkaran dan Bujur Sangkat sama-sama turunan dari Bentuk 2D, tetapi cara menubah ukuran masing-masing berbeda, untuk lingkaran anda harus merubah besar jari-jarinya, sedang untuk bujur sangkar anda harus mengubah panjang sisinya.

Dalam Java implementasi, method suatu parent-class dapat diubah oleh sub-class, hal ini dikenal dengan overriding method. Deklarasi method sama tetapi implementasi atau definisinya berbeda(Method atau perilaku yang sama tapi implementasinya/caranya yang berbeda-beda inilah yang disebut dengan Polimorfisme).


Menulis Program Java

Aturan penulisan program di Java

- Java adalah turunan dari C, sehingga Java memiliki sifat C yaitu Case sensitive, yaitu membedakan antara huruf besar dan kecil

- Dalam sebuah file program di Java, hanya diijinkan memiliki 1 buah class yang bersifat public
- Dalam sebuah file program Java, hanya ada satu method main(method yang pertama kali dibaca oleh interpreter Java)
- Nama sebuah file program Java harus sama dengan nama class yang memiliki method main() di dalam tubuhnya. Perhatikan bahwa tulisan nama file dengan nama class (huruf besar maupun kecilnya) haruslah persis sama. .

Berikut adalah contoh membuat program dengan menggunakan Java. Pada program akan ditampilkan tulisan “Hello World !“
//Nama File Hello.java class Hello
{

public static void main(String args[])

{

System.out.println(“Hello World !”);

}

}


Langkah selanjutnya :

1. Simpan dengan nama: Hello.java

2. compile Hello.java : javac Hello.java

3. hasilnya akan menghasilkan : Hello.class

4. jalankan Hello.class: java Hello.class atau java Hello

5. akan keluar hasil : Hello world!

Programming Tip :

Dalam penulisan bahasa program, disarankan :

1. Huruf depan dari sebuah class atau method menggunakan huruf besar

2. Menulis Komentar pada sebuah class atau method untuk memudahkan debug(pencarian kesalahan). Serta mempermudah orang lain membaca program kita. Ingat !!! Dalam dunia nyata, programmer bekerja secara team, jadi usahakan partner team mengerti apa yang kita buat dengan memberikan komentar(tentang pembuatan komentar akan dibahas dibawah)
3. Membuat indentasi(jarak antara induk perintah dan anak perintah). Identasi sebisa mungkin dibuat standard, semisal pada contoh diatas, jarak antara tulisan “class Hello” sebagai induk perintah dengan tulisan “public…..” sebagai anak perintah adalah 5 spasi. Sekali lagi, ini untuk mempermudah dalam pengertian program.

Copyright © 2010, iLab Universitas Gunadarma

PENDAHULUAN SEJARAH JAVA




Proyek Java dimulai pada tahun 1991, ketika sejumlah insinyur perusahaan Sun yang dimotori oleh James Gosling mempunyai keinginan untuk mendesain sebuah bahasa komputer kecil yang dapat dipergunakan untuk peralatan konsumen seperti kotak tombol saluran TV. Proyek ini kemudian diberi nama sandi Green.

Keharusan untuk membuat bahasa yang kecil , dan kode yang ketat mendorong mereka untuk menghidupkan kembali model yang pernah dicoba oleh bahasa UCSD Pascal, yaitu mendesain sebuah bahasa yang portable yang menghasilkan kode intermediate. Kode intermediate ini kemudian dapat digunakan pada banyak komputer yang interpreternya telah disesuaikan.

Karena orang-orang Sun memiliki latar belakang sebagai pemakai unix sehingga mereka lebih menggunakan C++ sebagai basis bahasa pemrograman mereka, maka mereka secara khusus mengembangkan bahasa yang berorientasi objek bukan berorientasi prosedur. Seperti yang dikatakan Gosling ”Secara keseluruhan, bahasa hanyalah sarana, bukan merupakan tujuan akhir”. Dan Gosling memutuskan menyebut bahasanya dengan nama “Oak” (diambil dari nama pohon yang tumbuh tepat diluar jendela kantornya di Sun), tetapi kemudian nama Oak diubah menjadi java, karena nama Oak merupakan nama bahasa komputer yang sudah ada sebelumnya.

Pada tahun 1994 sebagian besar orang menggunakan mosaic, browser web yang tidak diperdagangkan yang berasal dari pusat Supercomputing Universitas Illinois pada tahun 1993.( Mosaic sebagian ditulis oleh Marc Andreessen dengan bayaran $6.85 per jam, sebagai mahasiswa yang melakukan studi praktek. Di kemudian hari ia meraih ketenaran sebagai salah seorang pendiri dan pemimpin teknologi di netscape)

Browser yang sesungguhnya dibangun oleh Patrick Naughton dan Jonathan Payne dan berkembang ke dalam browser HotJava yang kita miliki saat ini. Browser HotJava ditulis dalam Java untuk menunjukkan kemampuan Java. Tetapi para pembuat juga memiliki ide tentang suatu kekuatan yang saat ini disebut dengan applet, sehingga mereka membuat browser yang mampu penerjemahkan kode byte tingkat menengah. “Teknologi yang Terbukti” ini diperlihatkan pada SunWorld ’95 pada tanggal 23 mei 1995, yang mengilhami keranjingan terhadap Java terus berlanjut.


Kriteria “Kertas Putih” Java

Penulis Java telah menulis pengaruh “Kertas Putih” yang menjelaskan tujuan rancangan dan keunggulannya. Kertas mereka disusun lewat 11 kriteria berikut :


Sederhana (Simple)

Syntax untuk Java seperti syntax pada C++ tetapi syntax Java tidak memerlukan header file, pointer arithmatic (atau bahkan pointer syntax), struktur union, operator overloading, class virtual base, dan yang lainnya. Jika anda mengenal C++ dengan baik, maka anda dapat berpindah ke syntax Java dengan mudah tetapi jika tidak, anda pasti tidak berpendapat bahwa Java sederhana.


Berorientasi Objek (Object Oriented)

Rancangan berorientasi objek merupakan suatu teknik yang memusatkan rancangan pada data (objek) dan interface. Fasilitas pemrograman berorientasi objek pada Java pada dasarnya adalah sama dengan C++. Feature pemrograman berorientasi objek pada Java benar- benar sebanding dengan C++, perbedaan utama antara Java dengan C++ terletak pada penurunanberganda (multiple inheritance), untuk ini Java memiliki cara penyelesaian yang lebih baik.


Terdistribusi (Distributed)

Java memiliki library rutin yang luas untuk dirangkai pada protokol TCP/IP sepetrti HTTP dan FTP dengan mudah. Aplikasi Java dapat membuka dan mengakses objek untuk segala macam NET lewat URL sama mudahnya seperti yang biasa dilakukan seorang programmer ketika mengakses file sistem secara lokal.


Kuat (Robust)

Java dimaksudkan untuk membuat suatu program yang benar- benar dapat dipercaya dalam berbagai hal. Java banyak menekankan pada pengecekan awal untuk kemungkinan terjadinya masalah, pengecekan pada saat run0time dan mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan (error). Perbedaan utama antara Java dan C++ adalah Java memiliki sebuah model pointer yang mengurangi kemungkinan penimpaan (overwriting) pada memory dan kerusakan data (data corrupt).


Aman (Secure)

Java dimaksudkan untuk digunakan pada jaringan terdistribusi. Sebelum sampai pada bagian tersebut, penekanan terutama ditujukan pada masalah keamanan. Java memungkinkan penyusunan program yang bebas virus, sistem yang bebas dari kerusakan.


Netral Arsitektur (Architecture Neutral)

Kompiler membangkitkan sebuah format file dengan objek arsitektur syaraf, program yang di kompile dapat dijalankan pada banyak prosesor, disini diberikan sistem run time dari Java. Kompiler Java melakukannya dengan membangkitkan instruksi-instruksi kode byte yang tidak dapat dilakukan oleh arsitektur komputer tertentu. Dan yang lebih baiik Java dirancang untuk mempermudah penterjemahan pada banyak komputer dengan mudah dan diterjemahkan pada komputer asal pada saat run-time.


Portabel (Portable)

Tidak seperti pada C dan C++, di Java terdapat ketergantungan pada saat implementasi (implement dependent). ukuran dari tipe data primitif ditentukan, sebagaimana kelakuan aritmatik padanya. Librari atau pustaka merupakan bagian dari sistem yang mendefinisikan interface yang portabel.


Interpreter

Interpreter Java dapat meng-eksekusi kode byte Java secara langsung pada komputer-komputer yang memiliki interpreter. Dan karena proses linking dalam Java merupakan proses yang kenaikannya tahap demi tahapdan berbobot ringan, maka proses pengembangan dapat menjadi lebih cepat dan masih dalam penelitian.


Kinerja Yang Tinggi (High Performance)

Meskipun kinerja kode byte yang di interpretasi biasanya lebih dari memadai, tetapi masih terdapat situasi yang memerlukan kinerja yang lebih tinggi. Kode byte dapat diterjemahkan (pada saat run-time) de dalam kode mesin untuk CPU tertentu dimana aplikasi sedang berjalan.


Multithreaded

Multithreading adalah kemampuan sebuah program untuk melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus. Keuntungan dari multithreading adalah sifat respons yang interaktif dan real-time.


Dinamis

Dalam sejumlah hal, Java merupakan bahasa pemrograman yang lebih dinamis dibandingkan dengan C atau C++. Java dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berkembang. Librari dapat dengan mudah menambah metode dan variabel contoh yang baru tanpa banyak mempengaruhi klien. Informasi tipr run-time dalam Java adalah langsung (straigtforward).


EDISI JAVA

Java adalah bahasa yang dapat di jalankan dimanapun dan disembarang platform apapun, diberagam lingkungan : internet, intranet, consumer Electronic products dan computer Applications. The Java 2 platform tersedia dalam 3 edisi untuk keperluan berbeda. Untuk beragam aplikasi yang dibuat dengan bahasa java, java dipaketkan dalan edisi2 berikut :

1. Java 2 Standard Edition ( J2SE )

2. Java 2 Enterprise Edition ( J2EE )

3. Java 2 Micro Edition ( J2ME )

Masing – masing edisi berisi java 2 Software Development Kit ( J2SDK ) untuk mengembangkan aplikasi dan java 2 Runtime Environment ( J2RE ) untuk menjalankan aplikasi.


Kelebihan Java dibandingkan dengan C++

o Pembuat program java telah merancang java untuk menghilangkan pengalokasian dan dealokasi memori secara manual, karena java memiliki Garbage Collection.

o Diperkenalkannya deklarasi array yang sebenarnya dan menghilangkan aritmatika pointer. Hal ini yang sering menyebabkan memori overwrite.

o Di hilangkannya multiple inheritance, mereka menggantinya dengan interface.

Copyright © 2010, iLab Universitas Gunadarma

Beberapa Penemuan Penting Tanpa di Sengaja

Tahukah anda bahwa pada kenyataannya banyak sekali penemuan yang justru tercipta karena ketidaksengajaan. Berikut ini ada beberapa penemuan penting yang tercipta karena tidak disengaja:
1. Penisilin

Anda mungkin sudah mengenal Alexander Fleming, ilmuwan Skotlandia yang mengadakan penelitian terhadap bakteri yang dilemahkan, yang disebut staphylococci atau stafilokokus. Kejadian yang sebenarnya adalah ketika dia kembali dari liburan dalam 1928, ia menemukan salah satu cawan percobaannya telah ditumbuhi jamur, sehingga membuatnya kesal dan melemparkannya. Pada waktu itu ia belum menyadari bahwa kemudian bakteri stafilokokus tidak mampu hidup di lingkungan yang ditumbuhi jamur fungal.
Setelah Fleming meneliti kembali dan mendapatkan bahwa jamur bisa menghambat pertumbuhan bakteri, dia kemudian menerbitkan penemuannya tersebut namun tidak banyak mendapat perhatian. Kemudian di tahun 1945 setelah riset lebih lanjut dilakukan oleh beberapa para ilmuwan lain, maka baru diyakini bahwa penisilin bisa dihasilkan dalam skala industri, sehingga hal ini memberi jalan untuk pengobatan infeksi atau peradangan oleh bakteri hingga saat ini.
2. Oven Microwave

Dalam tahun 1945 Percy Lebaron Spencer, seorang insinyur dan pencipta Amerika, sibuk bekerja di pabrik magnetron, alat yang digunakan untuk menghasilkan sinyal radio gelombang mikro yang merupakan bentuk awal dari radar. Radar adalah sebuah inovasi luar biasa penting di masa perang, tetapi penggunaan gelombang mikro untuk memasak makanan adalah ketidaksengajaan.
3. Kerucut Es krim

Kisah ini adalah suatu contoh yang sempurna dari penemuan yang tidak disengaja, dan sebuah kesempatan pertemuan langka yang memberi dampak ke seluruh dunia. Dan merupakan sebuah pertemuan yang manis.
Di awal 1904, es krim disajikan di atas sebuah piring. Sampai suatu ketika di World’s Fair pada tahun itu, di Saint Louis, Missouri, dua bahan makanan yang kelihatannya tidak berhubungan dengan tak terelakkan tersambung bersama-sama.
Pada saat udara sangat panas di World’s Fair 1904, depot eskrim menjual eskrim dengan cepat sampai-sampai kehabisan piring-piring. Depot di sebelahnya tidak seberuntung penjual es krim, yaitu penjual Zalabia – sejenis wafel wafer tipis dari Persia – dan pemilik depot mengusulkan sebuah ide untuk menggulung zalabianya menjadi kerucut dan meletakkan sebongkah es krim di atasnya.
Demikianlah kerucut es krim dilahirkan – dan hingga kini kita masih menemukan es krim dengan kerucutnya, semodern apa pun pembuatan es krim itu.
4. Sampanye

Menurut banyak orang Dom Pierre Perignon dihormati sebagai penemu sampanye. Walaupun sebenarnya biarawan Benedictine abad ke-17 itu tidak bermaksud demikian, yakni membuat anggur dengan gelembung-gelembung udara di dalamnya -karena pada kenyataanya dia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berusaha mencegah hal itu terjadi. Anggur yang penuh dengan gelembung udara dianggap sebagai tanda proses pembuatan anggur yang jelek.
5. Kertas catatan Post-It

Penemuan kertas catatan Post-It yang sederhana adalah sebuah kolaborasi yang kebetulan antara ilmu pengetahuan yang payah dengan seorang jemaat gereja yang putus asa. Pada tahun 1970, Spencer Silver, seorang peneliti perusahaan besar Amerika 3M, tadinya berusaha untuk merumuskan sejenis lem perekat yang kuat, tetapi berakhir pada penciptaan sebuah lem yang sangat lemah yang bisa dilepaskan dengan mudah. Ia mengenalkan penemuannya di 3M, tetapi tidak ada orang yang peduli.
6. Keripik kentang

Tahun 1853, di sebuah rumah makan di Saratoga, New York, seseorang yang sedang makan malam, Cornelius Vanderbilt, terlihat cerewet sekali karena berulang kali yang menolak memakan gorengan yang dipesannya. Dia mengeluh gorengan itu terlalu tebal dan terlalu basah.
Setelah dikembalikan beberapa piring dan lalu lebih menipiskan potongan kentangnya, kepala tukang masak George Crum memutuskan untuk menggoreng irisan kentang yang tipis tersebut di dalam minyak goreng yang banyak, maka jadilah keripik kentang seperti sekarang ini.
Vanderbilt pada awalnya memprotes usaha si kepala tukang masak, katanya gorengan itu terlalu tipis untuk ditusuk dengan garpu, tetapi setelah beberapa percobaan, keripik kentang itu kemudian menjadi kesukaan, dan segera semua orang di dalam rumah makan tersebut memesannya. Sehingga pada daftar menu dicantumkan “Saratoga Chips”, yang kemudian terkenal ke seluruh dunia.
7. Slinky

Anda pasti mengetahui mainan yang satu ini, yaitu segulungan kawat berwarna-warni berbentuk per yang berbunyi gemerincing ketika digoyang-goyangkan. Aslinya mainan ini hanyalah sebuah hiasan di sebuah meja tulis seorang ahli mekanik, Richard James, yang suatu waktu di tahun 1940 yang ketika musim semi tiba, tersandung dan terguling ke seberang lantai setelah menginjak benda tersebut sehingga harus berbaring sakit.
8. Alat pacu jantung

Seperti penisilin, ini adalah penemuan tidak disengaja lain yang telah menyelamatkan hidup banyak orang hingga hari ini. Seorang insinyur Amerika, Wilson Greatbatch, sedang bekerja dengan sebuah peralatan yang merekam denyut jantung tidak beraturan, ketika ia menyisipkan sebuah tipe resistor yang keliru ke dalam penemuannya.
9. Lem super kuat (Superglue)

Bahan lebih lengket. Yang satu ini terkenal karena berdaya perekat tinggi, tidak seperti Post-It Notes di atas. Lem super kuat tercipta pada tahun 1942 ketika Dr. Harry Coover sedang berusaha untuk mengisolasikan sebuah bahan plastik yang bersih untuk membuat gagang senjata api.
Sementara dia sedang bekerja dengan bahan kimia cyanoacrylates, seketika setelah bahan polymerized terkontak dengan embun menjadikan semua bahan-bahan kimia dalam percobaan terikat bersama-sama. Bagi Coover percobaannya gagal, dan riset berjalan terus.
10. Sakarin

Sakarin, pemanis buatan yang paling tua, tanpa sengaja ditemukan di tahun 1879 oleh seorang peneliti bernama Constantine Fahlberg, seseorang yang dulu pernah bekerja pada Johns Hopkins University di dalam laboratorium profesor Ira Remsen.
Penemuan Fahlberg bermula ketika dia lupa mencuci kedua tangannya sebelum makan siang, yang mana sebelumnya telah ditumpahi sejenis bahan kimia di laboratoriumnya. Bahan kimia itulah kemudian menyebabkan roti yang dimakannya menjadi berasa manis yang aneh.
11. Karet vulkanisir (ban karet)

Christopher Columbus, penemu benua Amerika, adalah orang yang pertama kali memperkenalkan bola karet dari Hindia Barat ke Eropa. Bahan karet memang bagus tetapi bahan tersebut berbau busuk yang sangit, mengeras saat dingin dan terlalu lengket ketika hangat dan nampak tidak bisa dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis.
12. Sinar-X

Dalam tahun 1895, ahli ilmu fisika Jerman, Wilhelm Conrad Rontgen, sedang berusaha menemukan cara agar bisa melihat sinar katode keluar dari sebuah tabung kaca yang sepenuhnya tertutup oleh sebuah kertas karton hitam. Dia menyadari hal itu mustahil tetapi dia menemukan sesuatu yang lebih menarik mengenai hal itu.
13. Viagra

Jika anda seorang pengidap disfungsi ereksi, anda harus berterimakasih kepada para peneliti dari Merthyr Mydfil, sebuah kota di Wales. Pada tahun 1992, mereka melakukan beberapa uji klinis untuk menguji jenis obat baru yang semula diharapkan untuk terapi hipertensi.
Percobaan-percobaan mengalami kegagalan yang sangat buruk seperti tidak terlihatnya tingkat tekanan darah mereka ke titik normal. Tetapi ketika tekanan darah yang terukur sedang naik, mereka melihat ada lain yang ikut naik – anda pasti sudah tahu apa yang saya maksu.
Proyek itu pasti akan dihentikan kalau seandainya akibat sampingan itu tidak muncul. Sekarang ini obat itu dikenal dengan nama “viagra”, jenis obat “penentang gravitasi” yang digunakan untuk menghasilkan “batang baja” yang kuat.

Resiko Tsunami di Seluruh Dunia, Termasuk Indonesia

Menurut para geolog resiko tsunami dahsyat di sejumlah kota seperti Kingston (Jamaica), Istanbul (Turki), dan Los Angeles (AS), menjadi lebih besar dibandingkan perkiraan sebelumnya. Ini di dasari setelah para geolog mempelajari Gempa Bumi Haiti 12 Januari.

Seperti ibukota Haiti Port au-Prince, kota-kota besar itu semuanya berdekatan dengan pantai dan berada di situs geologi aktif yang disebut sesar, dimana dua lempeng tektonik satu sama lain lengket bersatu seperti dua telapak tangan dijabatkan.
Hingga penemuan itu, para geolog tidak pernah mengira risiko tsunami akan sangat besar di sejumlah tempat karena manakala patahan retak maka itu biasanya tidak secara vertikal mengganti dasar laut dari mana kebanyakan gelombang tsunami bermula.
Riset terbaru ini menunjukkan bahwa gempa bumi moderat pada sesar bahkan bisa menghasilkan longsor bawah laut dan meningkatkan risiko tsunami di tempat-tempat seperti itu.
“Bagian yang menakutkan dari itu adalah Anda tidak butuh gempa bumi besar untuk memacu tsunami dahsyat,” kata Matt Hornbach, peneliti pada Institut Geofisika, Universitas Texas di Austin dan pengarang utama satu makalah yang menggambarkan riset itu pada edisi online jurnal Nature Geoscience, Selasa (12/10).
“Organisasi-organisasi yang mengeluarkan peringatan tsunami kadang memperhatikan gempa bumi besar di patahan-patahan yang tergeser,” kata Hornbach.
“Kini kami anggap Anda tidak lagi terlalu membutuhkan gempa-gempa besar (untuk memicu tsunami). Gempa bumi yang moderat di sesar bisa memicunya.”
Dalam jangka beberapa menit setelah gempa bumi 7 SR di Haiti, serangkaian gelombang tsunami yang diantaranya setinggi 3 meter, menghajar pantai.
Beberapa minggu kemudian, satu tim ilmuwan dari AS dan Haiti menyelenggarakan survei geologi lapangan di sejumlah situs dan pantai dekat episentrum gempa.
Para ilmuwan memastikan, tsunami terutama dipicu oleh sedimen rapuh di lepas pantai dan longsor di sepanjang dasar samudera dan memuncratkan air di atasnya.
Digabungkan dengan penemuan terbaru mengenai bukti data historik tsunami, survei geologi itu mengungkapkan sepertiga dari keseluruhan tsunami di wilayah tersebuti dipicu oleh cara seperti itu.
Para geolog sebelumnya menduga hanya sekitar 3 persen tsunami di seluruh dunia dipicu oleh longsor bawah laut.
“Kami menemukan bukti bahwa tsunami di seputaran Haiti terjadi oleh proses ini yang kemungkinannya 10 kali lebih besar dari kami perkirakan,” kata Hornbach.
Di samping Hornbach, tim dari Universitas Texas di Austin itu juga termasuk Paul Mann, Fred Taylor, Cliff Frohlich, Sean Gulick, dan Marcy Davis.
Tim juga beranggotakan para peneliti dari Queens College, City University of New York, Survey Geologi AS (BMKG-AS), Universitas Missouri, Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Universitas Columbia, Universitas California di Santa Barbara, Biro Pertambangan dan Energi Haiti, dan Universite d’Etat de Haiti.
Para peneliti mengumpulkan data mengenai patahan di bawah dasar samudera dan tanah, gerakan vertikal tanah, batimetri (topografi bawah laut) dari papar samudera dan bukti-bukti gelombang tsunami.
Mereka bekerja di lapangan menggunakan sebuah kapal riset sepanajnbg 165 kaki bernama Endeavor.
Riset mereka dibiayai oleh hibah Rapid Response dari National Science Foundation dan Fakultas Geosains, Universitas Texas di Austin.
Kini, dibiayai program Geoscientists Without Borders dari Masyarakat Geofisika, AS, Hornbach dan para koleganya mengadakan sebuah proyek riset baru di dekat Jamaica untuk mengukur ancaman tsunami di sana.
“Geologi Kingston, Jamaica, mendekati identik dengan Port Au Prince, Haiti,” kata Hornbach. (Ant/OL-9)

Senin, 25 Oktober 2010

Manajemen Proyek

1. Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. (Iman Soeharto, 1999)
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas
Manajemen proyek meliputi proses perencanaan ( planning ) kegiatan, pengaturan ( organizing ), pelaksanaan dan pengendalian ( controlling ). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal dengan proses manajemen
Tujuan dari proses manajemen adalah untuk mengusahakan agar semua rangkaian kegiatan tersebut :
√ Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek
√ Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari perencanaan biaya yang telah dianggarkan
√ Kualitas yang sesuai dengan persyaratan
√ Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar
Proses perencanaan ( planning ) proyek dapat dikelompokkan menjadi dua tahap, yaitu yang pertama planning dalam garis manajemen konsultan dan yang kedua dalam garis manajemen kontraktor.
Perencanaan yang ditangani oleh konsultan mencakup perencanaan fisik struktur secara terperinci sampai pada perencanaan anggaran biaya dan durasi pekerjaan.
Perencanaan yang ditangani oleh kontraktor mencakup perencanaan metode kontraktor, rencana anggaran dalam pelaksanaan dan perencanaan administrasi lapangan maupun perusahaan.
Metode manajemen proyek yang digunakan oleh pelaksana proyek (kontraktor) baik manajemen pelaksana, manajemen pengawasan, serta manajemen dari organisasi pemilik proyek pada umumnya adalah sama yaitu dengan berpatokan pada laporan-laporan tertulis yang disesuaikan dengan keadaan nyata dilapangan. Laporan-laporan tertulis tersebut bisa berupa laporan harian, laporan mingguan dan lain-lain.
Dan menurut R. Sutjipto (1985), sebuah proyek dapat didefenisikan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan dimulai.
Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan tujuan manajemen proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih sasaran yang telah didefenisikan dan ditentukan dengan jelas seeffisien dan seefektif mungkin. Dalam rangka meraih sasaran yang telah disepakati, diperlukan sumber-sumber daya (resources) termasuk sumber daya manusia yang merupakan kunci segalanya.
Sasaran utama dalam manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah dirumuskan,
2. bagi kontraktor yang bonafide yaitu untuk mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya (workmanship) serta mempertahankannya,
3. menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work),
4. menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan,
5. menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.
Manajemen proyek meliputi proses perencanaan (planning) kegiatan, pengaturan (organizing), pelaksanaan dan pengendalian (controlling). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal proses manajemen.
Perencanaan (planning) adalah peramalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan peramalan tersebut. Bentuk dari perencanaan dapat berupa: perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan program (rencana kegiatan beserta jadwal).
Pengaturan (organizing) bertujuan melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap tujuan proyek.
Pengendalian (controlling) adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, evaluasi kerja, dan langkah perbaikan bila diperlukan
Project Manager
Project Manager dalam struktur organisasi kontraktor memegang posisi sebagai pemimpin dalam pelaksanaan proyek. Tugasnya adalah:
1. menguasai seluruh isi dokumen kontrak,
2. menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek,
3. memantau serta mengevaluasi pelaksanaan proyek,
4. melakukan negosiasi dengan sub kontraktor/suplier,
5. menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan,
6. memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RAPP (Rencana Anggaran Pelaksanaan Proyek),
7. memberi pengarahan pelaksanaan proyek.
2. Kegiatan yang Dilakukan dalam Manajemen Proyek
Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen proyek yaitu antara lain:
1) Identifikasi Objek yang Akan Dikelola
Di bagian ini dilakukan identifikasi profil objek yaitu suatu kegiatan yang berbentuk proyek, dan perbandingannya dengan kegiatan operasional rutin. Perbedaan kedua jenis kegiatan tersebut di antaranya adalah kegiatan proyek bersifat nonrutin, terdiri dari aneka ragam kegiatan yang saling terkait dan mengikuti pola siklus kelangsungan hidup (life cycle) tertentu yang memiliki batas jelas kapan proyek dimulai dan berhenti. Pada siklus proyek diadakan penahapan dengan komponen kegiatan-kegiatan yang memiliki jenis dan intensitas yang berbeda-beda. Di bagian ini disinggung pula pembagian jenis proyek dan kriteria yang dipakai untuk menggolongkan ukuran proyek menjadi berukuran kecil, sedang, dan besar, serta dianalisis berbagai karakteristik yang khusus melekat pada kegiatan proyek. Identifikasi ini semua bermaksud memberi keterangan dan gambaran mengenai kegiatan apa, dengan sifat-sifat dan perilaku yang bagaimana, yang hendak dikelola.
2) Konsep Pengelolaan yang Akan Dipakai
Setelah memahami sifat dan perilaku kegiatan proyek, maka penyajian dilanjutkan dengan membahas konsep pengelolaan yang dianggap sesuai dengan tuntutan dan sifat serta perilaku kegiatan yang dimaksud yang kemudian disebut manajemen proyek. Dalam hal ini penulis mengetengahkan 3 buah pemikiran di antara sejumlah pengamat dan pemikir masalah-masalah yang erat dengan perkembangan dan pertumbuhan konsep manajemen proyek. Pertama, pemikiran yang mencoba merumuskan definisi konsep manajemen proyek dengan menghubungkannya dengan manajemen umum (general management)/klasik/fungsional. Pemikiran kedua yang menghubungkan konsep manajemen proyek dengan konsep sistem dan pendekatan kontinjensi. Adapun yang ketiga adalah perumusan konsep yang dibuat oleh “Project Management Institute” USA dalam rangka menyusun PM-BOK serta usaha ke arah standardisasi dan sertifikasi profesi manajemen proyek.
Menurut pendapat pertama, fungsi manajemen klasik yang terdiri dari merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendahkan tetap berlaku untuk manajemen proyek, dengan catatan perlu mengadakan “restrukturisasi” di sana-sini serta menggunakan metode dan teknik barn agar mampu menghadapi sifat-sifat dan perilaku yang khusus terdapat pada kegiatan proyek. Misalnya, agar dicapai penggunaan sumber daya yang efisien diperkenalkan arus kerja clan komunikasi horisontal sebagai tambahan arus kerja vertikal yang selama ini telah dikenal dalam manajemen klasik/fungsional. Lebih jauh, dipandang dari sudut organisasi, pengelolaan proyek akan efektif bila terdapat tanggung jawab tunggal dengan tugas terpenting adalah bertindak sebagai integrator dan koordinator dari sejumlah organisasi atau bagian organisasi peserta dan pendukung proyek. Seperti halnya manajemen klasik, dalam manajemen proyek fungsi perencanaan dan pengendalian memegang peranan yang amat menentukan. Lebih dari itu, pada kegiatan proyek, mengingat sifatnya yang cepat berubah, kompleks, dan memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi, maka perlu adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian.
Dari sudut pandang konsep sistem, maka pengelolaan suatu kegiatan harus berorientasi ke totalitas. Dengan kata lain, penekanannya terletak kepada keberhasilan tujuan sistem secara keseluruhan, dan bukan hanya kepada komponen-komponennya.
Dalam pada itu, Project Management Institute (PMI) di USA, salah satu institusi terkemuka yang bergerak dalam pengembangan ilmu atau profesi manajemen proyek, merumuskan suatu pengertian konsep manajemen proyek. Berbeda dengan yang pertama, formulasi yang disusun oleh PMI tidak langsung mengaitkannya dengan manajemen klasik meskipun diakui banyak praktek-praktek yang tumpang tindih dengannya. Lebih jauh PMI merumuskan dan menjabarkan konsep tersebut dalam suatu “Project Management Body of Knowledge”.
3) Area Ilmu Manajemen Proyek (PM-BOK)
Agar ilmu atau profesi manajemen proyek secara sistematis dapat dipelajari, dikodefikasi dan disertifikasi sebagai mana layaknya profesi lain seperti Kedokteran, Akuntansi, Hukum, dan lain-lain, maka oleh berbagai institusi seperti PMI-USA, APM (The Association of Project Man­agement)— Inggris dan INTERNET (The International Association of Project Management)— Eropa, telah dirintis penyusunan atribut clasar berupa PM-BOK yaitu area ilmu manajemen proyek. Dalam PM-BOK, PMI mengelompokkan area ilmu manajemen proyek menjadi 9 butir, yaitu pengelolaan integrasi, lingkup, waktu, biaya, mutu, sumber daya manusia, komunikasi, risiko dan pengadaan. PM-BOK dari PMI dan INTERNET.
4) Metode, Teknik, dan Prosedur
Sering dikatakan bahwa menyusun konsep dan filosofi merupakan pekerjaan tersendiri, sedangkan merumuskan konsep dan filosofi tersebut menjadi metode, teknik, dan prosedur adalah pekerjaan yang lain. Kata-kata tersebut untuk menggambarkan bahwa menyusun suatu konsep clan filosofi yang kelihatannya sudah cukup jelas arti dan tujuannya ternyata amat sulit untuk menjabarkannya menjadi metode, teknik, clan prosedur yang pada proses berikutnya dimaksudkan dapat merupakan petunjuk pelaksanaan di lapangan. Banyak contoh menunjukkan suatu konsep telah diterima dan dianggap benar oleh banyak pihak tetapi hasil pelaksanaannya jauh menyimpang dari harapan.
Metode dan teknik ini dipilih yang kegunaannya dianggap bersifat mendasar dan unik untuk proses mengelola proyek, seperti “WORK BREAKDOWN STRUCTURE” untuk mengelola lingkup, “ANALISIS JARINGAN KERJA” (CPM, PERT, dan PDM) untuk perencanaan proyek, IDENTIFIKASI VARIANS, KONSEP NILAI HASIL, CS/CSC untuk pengendalian biaya dan jadwal, dan lain-lain. Sedangkan untuk metode dan teknik yang penting untuk proyek-proyek tertentu tetapi kegunaannya tumpang tindih dengan disiplin ilmu atau profesi lain, seperti disiplin ilmu ekonomi dan produksi [analisis sensitivitas, program linear, "programming" lainnya, teori optimasi, konsep statistik, "proses control chart", pareto diagram, dan lain-lain].
ü Pengendalian
Pada aspek pengendalian, ini ditekankan pentingnya penggunaan metode dan teknik yang dapat memantau atau mengukur kinerja (performance) suatu pekerjaan. Ini berarti harus ada keterkaitan yang menyatu dalam menganalisis kemajuan pekerjaan dengan jumlah biaya yang telah terpakai untuknya. Dengan mengetahui kinerja suatu pekerjaan pada setiap saat pelaporan, akan dapat dibuat prakiraan atau proyeksi keperluan dana sampai akhir penyelesaian proyek. Demikian pula dengan kemungkinan terjadinya keterlambatan, bilamana faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan kecenderungan di atas tidak berubah. Hal ini berarti pengelola proyek jauh-jauh hari sebelumnya telah memperoleh tanda peringatan perlu tidaknya diadakan perbaikan penyelenggaraan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
ü Organisasi dan Penyusunan Tim Proyek
Untuk menyusun organisasi dan membentuk tim proyek dikenal berbagai pilihan struktur organisasi yang dapat dipakai untuk proyek yang sedang dihadapi, yaitu dengan mengacu pada organisasi proyek fungsional (OPF), organisasi proyek matriks (OPM), dan organisasi proyek mandiri atau “task force” (OPMi). Sedangkan dalam kepemimpinan proyek ditekankan perlunya penggunaan “expert power” dan “referent power” di samping otoritas resmi yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan proyek.
ü Kebijakan dan Tata Laksana
Tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa kebijakan (policy) dan tata laksana (prosedur) memegang peranan yang penting dalam penyelenggaraan suatu kegiatan, yaitu merupakan sarana komunikasi untuk mengatur, mengkoordinir, dan menyatukan arah gerak organisasi. Keperluan akan adanya sarana tersebut amat terasa bagi proyek yang seperti diketahui seringkali memiliki personil dan/atau peserta yang baru pertama kali bekerja sama.
5) Aplikasi Konsep Manajemen Proyek pada Praktek Penyelenggaraan (Operasional) Proyek
Penulis beranggapan bahwa uraian perihal aplikasi konsep manajemen proyek pada praktek operasional untuk proyek tertentu akan banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung menangkap dan memahami konsep, metode maupun tata laksana yang terkandung dalam manajemen proyek, karena pada uraian tersebut akan dijumpai contoh nyata aplikasinya dalam praktek penyelenggaraan proyek. Untuk maksud tersebut, penulis memilih proyek en­gineering-manufaktur-konstruksi, karena jenis proyek ini adalah model proyek yang melibatkan kegiatan-kegiatan desain-engineering, pengadaan, subkontrak, manufaktur, perakitan (assem­bly), konstruksi, dan uji coba sistem instalasi atau produk baru yang kompleks. Termasuk golongan ini adalah proyek-proyek pembangunan jaringan telekomunikasi, proyek pembangunan prasarana umum (jembatan, jalan, pelabuhan, dan gedung) dan proyek pembangunan instalasi industri seperti pengilangan minyak (oil refinery), petrokimia, LNG, pupuk, semen, kertas, baja, pembangkit tenaga listrik bahan bakar fosil maupun nuklir, dan lain-lain. Pemilihan ini juga didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
  • Jenis proyek di atas sedang giat-giatnya dikerjakan di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Dengan demikian, erat keterkaitannya dengan pembangunan di Indonesia.
  • Mengelola jenis proyek yang berukuran besar dan kompleks akan cukup rumit, kaya persoalan dan permasalahan. Dengan demikian, dalam proses pembahasan akan dapat disajikan keterangan, gambaran, dan contoh yang luas dan beraneka ragam, khususnya dalam aspek manajemen proyek.
Bertitik-tolak dari pemahaman pengelolaan proyek E-MK di atas, maka bila diperlukan akan mudah mempelajari jenis proyek lain yang umumnya relatif sederhana dan kurang kompleks. Dalam penyelenggaraan proyek-proyek E-MK akan selalu dijumpai kegiatan-kegiatan utama seperti pengkajian kelayakan, perencanaan sumber daya, pengadaan perangkat dan peserta, serta implementasi fisik dan penutupan proyek.
ü Peranan Pemilik Proyek
Sepanjang siklus proyek, peranan pemilik berubah-ubah. Misalnya suatu ketika dalam tahap persiapan proyek, pemilik harus langsung memegang “komando” dalam hal-hal yang bersifat strategic seperti memberi keputusan kelangsungan proyek (go or not to go), merumuskan strategi penyelenggaraan, memilih filosofi desain, dan lain-lain. Sedangkan pada tahap implementasi (untuk kontrak lump-sum) dianggap bijaksana bila dapat menempatkan diri sebagai mitra kerja yang waspada, yaitu, misalnya terhadap konsultan dan/atau kontraktor (utama).
Area knowledge management proyek
Knowlegde Area 1
§ Knowledge Area adalah kompetensi-kompetensi utama yang harus dikembangkan oleh manajer proyek
§ Project Integration manajemen kompetensi untuk mengintegrasikan berbagai elemen dari manajemen proyek
§ Project Scope management kompetensi untuk mendefisinikan dan mengelola semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan baik
Knowlegde Area 2
§ Project time management kompetensi untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan guna menyelesaikan proyek, membuat jadwal proyek yang wajar dan menjamin ketepatan waktu dalam menyelesaikan proyek
§ Project cost management kompetensi untuk persiapan dan pengeloaan budget proyek
Knowledge Area 3
§ Project quality management kompetensi untuk menjamin bahwa proyek yang di lakukan akan memuaskan dan memenuhi kebutuhan yang sudah di sepakati sebelumnya
§ Project human resources management kompetensi yang berkaitan dengan efektivitas yang menggunakan sumber daya manusia yang telibat dalam proyek
§ Project communication management kompetensi untuk membuat, mengumpulkan, menyebarkan, dan menyimpan informasi proyek
Knowledge Area 4
§ Project risk management kompetensi untuk mengidentifikasi, mengalisis dan merespon resiko-resiko yang berkaitan dengan proyek yang dikerjakan
§ Project procurement management kompetensi untuk memperoleh barang-barang dan servis untuk mendukung pelaksaan proyek baik dari dalam maupun dari luar organisasi